Sifat dan Intensitas Bunyi

By On Monday, February 25th, 2013 Categories : Fisika, IPA, IPA, IPA

Polusi Bunyi

Sifat dan Intensitas Bunyi

Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara.

Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel.

Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20 kHz disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infrasonik.

Gelombang bunyi terdiri dari molekul-molekul udara yang bergetar maju-mundur. Tiap saat, molekul-molekul itu berdesakan di beberapa tempat, sehingga menghasilkan wilayah tekanan tinggi, tapi di tempat lain merenggang, sehingga menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah secara bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber bunyi. Gelombang bunyi ini menghantarkan bunyi ke telinga manusia,Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal.
jadi:
secara sederhana, gelombang didefinisikan sebagai getaran atau gangguan yang merambat dari suatu lokasi ke lokasi lainnya. Bunyi termasuk gelombang. Gelombang bunyi timbul akibat bergetarnya suatu benda, yang kemudian getarannya merambat dalam medium dari suatu lokasi menuju lokasi lainnya. Partikel medium tempat bunyi merambat akan memindahkan energi getar dengan arah sejajar ato paralel dengan arah rambat gelombang

Sifat-sifat Gelombang Bunyi 

1 Pemantulan gelombang bunyi

Pemantulan gelombang bunyi dapat memberikan dampak merugikan dan menguntungkan, antara lain : timbulnya gaung/gema di dalam ruangan yang luas, pemanfaatan bunyi untuk mengukur kedalaman sumur.

Gaung/gema

Gema dapat timbul jika jarak antara sumber bunyi (biasanya sekaligus pendengar)

55 meter dari dinding pemantul. Jika diketahui kecepatan perambatan bunyi di udara rata-rata 340 m/s, sedangkan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu suku kata ! 1/3 s, maka jarak yang ditempuh gelombang bunyi dari sumber bunyi ke dinding pemantul sampai ke pendengar sebesar

340 m/s x 1/3 s = 113,33 m

sehingga 133,33 m : 2 = 56,67 m

2 Interferensi gelombang bunyi

Dua sumber bunyi dari dua pengeras suara yang berasal dari sebuah audio generator akan menghasilkan gelombang-

gelombang bunyi yang koheren, yaitu dua gelombang dengan frekuensi sama, amplitudo sama, dan beda fase tetap. Jika rapatan bertemu rapatan atau regangan bertemu regangan maka terjadi penguatan bunyi (konstruktif) sehingga bunyi terdengar semakin keras. Jika regangan bertemu rapatan maka terjadi pelemahan bunyi (destruktif) sehingga bunyi terdengar semakin lemah.

Secara matematis penguatan terjadi jika selisih panjang gelombang sebesar 2nl dan pelemahan terjadi jika selisih panjang gelombang (2n+1)l.

Pada kegiatan paduan suara, seorang konduktor memberikan aba menyamakan suara maksudnya menyamakan tinggi-rendahnya suara atau frekuensi sehingga terjadi interferensi bunyi. Tetapi kadang-kadang suara yang terdengar tidak tepat sama tinggi-rendahnya, berarti telah terjadi pelayangan bunyi yang frekuensi pelayangannya dapat dihitung dengan persamaan

fpelayangan = ftinggi – frendah

Beberapa alat musik berbentuk pipa organa, misalnya seruling, terompet, drum, gitar akustik, dan lain-lain. Pipa organa adalah sebuah pipa yang berisi kolom udara. Terdapat dua jenis pipa organa yang masing-masing menimbulkan pola interferensi gelombang bunyi yang berbeda.

Resonansi

Resonansi adalah ikut bergetarnya molekul udara dalam kolom udara akibat getaran benda, dalam beberapa alat musik akan menimbulkan efek bunyi yang merdu. Pada alat musik berbentuk pipa organa tertutup, yaitu salah satu atau kedua ujung pipanya tertutup, resonansi terjadi jika : l = ¼ l, l, l, dst……, dengan l adalah panjang pipa dan l adalah panjang gelombang bunyi.

Cepat Rambat Bunyi 

Cepat rambat bunyi dapat dicari dengan rumus :v = f . l

dengan v : cepat rambat bunyi (m/s)

f : frekuensi bunyi (Hz)

l : panjang gelombang bunyi (m).

Intensitas Bunyi 

Tinggi rendahnya bunyi ditentukan oleh frekuensi sedangkan intensitas atau kuat lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudo. Intensitas bunyi dinyatakan dengan persamaan : I = P / A

dengan :

P = daya bunyi (watt)

A = luas bidang yang ditembus gelombang

bunyi (m2) ® A = 4pr2

I = intensitas bunyi (watt/m2)

Batas intensitas bunyi yang dapat didengar oleh manusia adalah antara 1 watt/m2 sampai dengan 10-12 watt/m2. Intensitas terkecil ini disebut intensitas ambang pendengaran.

Taraf intensitas bunyi

Taraf intensitas bunyi (TI) dinyatakan dengan persamaan : TI = 10 log (I/Io)

dengan :

I = intensitas bunyi (watt/m2)

I0 = intensitas ambang bunyi (10-12 watt/m2)

TI = taraf intensitas bunyi (deciBell atau dB)

Efek Doppler

Jika sumber bunyi relatif mendekati pendengar, frekuensi bunyi yang didengar lebih tinggi daripada frekuensi sumber bunyi sebenarnya. Sebaliknya jika sumber bunyi relatif menjauhi pendengar maka frekuensi bunyi yang didengar lebih rendah.

Perbedaan frekuensi bunyi akibat pergerakan sumber bunyi atau pendengar ini disebut efek doppler yang diamati oleh fisikawan Australia bernama Christian Johann Doppler (1803-1855), yang dapt dituliskan dengan persamaan :

dengan :

fp = frekuensi sumber bunyi yang didengar oleh pendengar (Hz)

fs = frekuensi sumber bunyi sebenarnya (Hz)

v = kecepatan gelombang bunyi di udara (m/s)

vp = kecepatan gerak pendengar (m/s)

vs = kecepatan gerak sumber bunyi (m/s)

Tanda vp dan vs :

Jika P adalah pendengar dan S adalah sumber bunyi.

1. P bergerak mendekati S, maka vp diberi tanda (+) sehingga fp > fs.

2. P bergerak menjauhi S, maka vp diberi tanda (-) sehingga fp

3.S bergerak mendekati P, maka vs diberi tanda (+) sehingga fp > fs.

4. S bergerak menjauhi P, maka vs diberi tanda (-) sehingga fp 5.P dan S diam, maka vp = vs = 0 sehingga fp = fs.

Macam-macam sumber bunyi, macam macam sumber bunyi, bunyi yang melengking disebabkan, macam sumber bunyi, ###################, penemu bunyi, penemu gelombang bunyi, manfaat gelombang bunyi infrasonik, sumber bunyi, contoh getaran gelombang dan bunyi dalam kehidupan sehari hari, macam macam bunyi, contoh getaran gelombang dan bunyi dalam kehidupan sehari-hari, Contoh untuk getaran gelombang dan bunyi dalam kehidupan sehari-hari, faktor yang mempengaruhi kenyaringan bunyi, nama penemu gelombang bunyi, macam macam sumber bun, bunyi melengking di sebabkan, bunyi yang melengking disebabkan oleh dalam fisika, penemu resonansi gelombang bunyi, sebutkan sumber-sumber bunyi, macam mscam sumber bunyi, macam sumber bu, yang memengaruhi bunyi kenyaringan benda, macam sumber bunyo, sumber bunyi dan macam bunyi
Sifat dan Intensitas Bunyi | admin | 4.5