Sejarah Binokular

By On Wednesday, March 20th, 2013 Categories : IPA, Kelas 9, SMP

Teleskop Galileo

Sejarah Binokular

Seperti mikroskop, teleskop juga ditemukan di Belanda, tetapi penemuannya setelah mikroskop. Pada tahun 1608, segera setelah penemuan mikroskop, Hans Lippershy dari Middleburg seorang pembuat lensa tanpa sengaja menemukan teleskop untuk mengamati objek yang jauh agar terlihat dekat. Dunia astronomi diungkapkan kepada manusia melalui Galileo Galilea pada tahun 1609. Planet dengan pengamatan mata melalui teleskop Galileo tidak lagi menjadi objek yang asing di angkasa tetapi berupa objek berbentuk bola yang keberadaannya sudah pasti. Empat bulan yang paling besar dari Yupiter dan cincin Saturnus ditemukan oleh Galileo.

Dua lensa refraksi yang disusun antar objek dan mata penonton membentuk teropong Galileo. Teropong yang dibuat oleh Galileo sekarang lebih dikenal dengan sebutan teropong panggung. Sir Issac Newton menemukan teleskop refleksi cermin, suatu versi yang lebih canggih dari teropong Galileo dengan menggunakan suatu cermin cekung untuk merefleksikan gambaran yang dipandang ke dalam piringan datar atau lensa mata, teleskop refleksi mampu memisahkan objek yang tidak jelas atau menjauhkan jarak objek yang berdekatan. Pada tahun 1781, William Herschel mengguanakan suatu teleskop dengan ketinggian 40 kaki(12,91 m) untuk menemukan planet Uranus. Karl Gothe Jansky, seorang eksponen radio astronomi adalah orang pertama yang menemukan gelombang radio yang keluar dari bintang dan galaksi yang jauh. Pada tahun 1957, di tepi sungai Jodnel di Inggris dibangun teropong permanen utama untuk pertama kalinya.

Pada tahun 1610, Galileo yang awalnya menciptakan alat berdasarkan temuan Lippershey. Teleskop pertamanya memiliki pembesaran 8 kali lipat. Ia terus mengasah lensanya hingga akhirnya berhasil diperoleh pembesaran 32 kali lipat. Dengan teleskopnya, ia mengamati fase-fase planet Venus, empat bulan Jupiter, cincin Saturnus (saat itu istilah cincin pada planet belum dikenal), dan bintik-bintik matahari. Galileo bahkan melakukan pengukuran terhadap bayangan-bayangan di Bulan yang membawanya pada kesimpulan bahwa gunung-gunung yang ada di permukaan bulan jauh lebih tinggi daripada yang ada di Bumi.
Teleskop ciptaan Galileo serupa dengan teleskop yang digunakan untuk pertunjukan opera yang fungsi utamanya adalah memperbesar objek. Pengaturan lensanya memiliki kekurangan dalam batasan pembesaran yang bisa diperoleh. Galileo hanya bisa melihat tidak lebih dari seperempat bagian bulan tanpa memindahkan teleskopnya. Meski begitu konsep Galileo ini masih menjadi panutan teleskop generasi berikutnya. Inilah yang dikenal dengan nama teleskop refraksi atau refraktor, yaitu teleskop yang mempergunakan lensa untuk membengkokkan cahaya.

Tahun 1704, Sir Issac Newton mengumumkan dibuatnya konsep baru dalam desain teleskop. Newton menyatakan bahwa lensa dapat memecah cahaya putih menjadi spektrum cahaya yang membentuknya hingga menyebabkan sesuatu yang disebut lenturan kromatik, yaitu lingkaran cahaya kemerahan di sekitar objek yang dilihat dengan menggunakan cermin. Newton menghindari masalah tadi dalam teleskop rancangannya dengan memakai cermin lengkung yang digunakan untuk mengumpulkan sinar dan memancarkan kembali ke titik fokusnya. Cermin pemantul itu bertindak sebagai semacam keranjang pengumpul cahaya dimana semakin besar keranjang, semakin banyak cahaya yang bisa dikumpulkan. Teleskop Newton ini disebut teleskop refleksi atau reflektor.

Tidak seperti pada teleskop reflektor, pembuatan teleskop refraktor cenderung lebih rumit. Untuk menghindari penyimpangan bayangan (abrasi), lensa teleskop refraktor harus dibuat dengan sangat cermat. Lensa yang besar akan cenderung menyerap cahaya yang menembusnya, sementara bobotnya yang berat juga mempersulit proses pembuatannya. Karena itu, saat ini seluruh teleskop berukuran besar yang digunakan dalam astronomi berjenis reflektor.

Dari akhir 1800an hingga kini ada persaingan dalam membuat teleskop refraktor terbesar. Pada tahun 1897, teleskop refraktor terbesar di dunia saat itu adalah refraktor 102 cm milik Observatorium Yerkes di Amerika Serikat. Di tahun 1928, teleskop refraktor gandaDari akhir 1800an hingga kini ada persaingan dalam membuat teleskop refraktor terbesar. Pada tahun 1897, teleskop refraktor terbesar di dunia saat itu adalah refraktor 102 cm milik Observatorium Yerkes di Amerika Serikat. Di tahun 1928, teleskop refraktor ganda Zeiss dengan diameter lensa 60 cm yang digunakan di Observatorium Bosscha, Lembang, menduduki peringkat kedua sebagai teleskop refraktor terbesar.Tahun 1946, diciptakan refraktor 66 cm milik Observatorium Mount Stromlo di Australia. Teleskop ini menjadi yang terbesar kedua menggeser Bosscha namun teleskop ini telah musnah akibat kebakaran yang melanda Observatorium Mount Stromlo pada 2003 lalu. Sementara itu, refraktor milik Observatorium Yerkes kini telah dipensiunkan, oleh karena itu teleskop refraktor di Observatorium Bosscha menjadi teleskop refraktor terbesar di dunia yang masih dioperasikan. Selain itu, teleskop tersebut juga memegang rekor sebagai teleskop refraktor ganda terbesar di dunia, yaitu teleskop refraktor yang lebih kecil kesemuannya.

Pada tahun 1976, perkembangan teleskop generasi selanjutnya adalah kembali memaksimalkan penggunaan cermin reflektor. Jika Newton menggunakan cermin dengan diameter sekitar 15 cm, maka Special Astrophysical Observatory di Zelenchukskaya, Rusia, menggunakan cermin berdiameter hingga 6 m. Dengan ukuran sebesar itu, teleskop ini cukup kuat untuk menangkap cahaya lilin dari jarak hingga 24.000 km. Namun demikian, penggunaan cermin berukuran besar bukannya tidak mengundang masalah. Cermin berdiameter diatas 4 m rentan terhadap distorsi.
    Pada tahun 1996, Untuk mengatasi masalah yang ada pada teleskop di Rusia, diciptakan teknologi cermin ganda. Salah satu contohnya adalah seperti yang digunakan pada teleskop reflektor terbesar di dunia saat ini di Observatorium Mauna Kea, Hawaii.
persamaan dan perbedaan mikroskop dan teleskop, perbedaan teleskop bumi dan mikroskop, bandingkan dan bedakan penggunaan teleskop dan mikroskop, perbedaan teleskop dan mikroskop, manfaat teleskop, kelemahan teleskop, gambar teleskop dan fungsinya, Teleskop dan mikroskop, kelebihan dan kekurangan teleskop, kelebihan dan kekurangan pemakaian teleskop, kekurangan teleskop, perbedaan dan persamaan mikroskop dan teleskop, kegunaan triskop, Bedakan penggunaan teleskop dan mikroskop, sejarah binokular
Sejarah Binokular | admin | 4.5