Pengertian Suhu Tubuh

By On Monday, March 25th, 2013 Categories : Pengetahuan Umum

Suhu Tubuh Manusia

Pengertian Suhu Tubuh

Suhu adalah pernyataan tentang perbandingan (derajat) panas suatu zat. Dapat pula dikatakan sebagai ukuran panas / dinginnya suatu benda. Sedangkan dalam bidang thermodinamika suhu adalah suatu ukuran kecenderungan bentuk atau sistem untuk melepaskan tenaga secara spontan.

Fisiologi Pengaturan Suhu Tubuh

Kontrol Neural dan Vascular

Hipotalamus :Yang terletak antara hemisfer serebral, mengontrol suhu tubuh. Suhu yang nyaman adalah pada saat sistim panas beroperasi. Hipotalamus merasakan perubahan ringan pada suhu tubuh, hipotalamus anterior mengontrol pengeluaran panas, dan hipotalamus posterior mengontrol produksi panas. Bila sel saraf di hipotalamus anterior menjadi panas melebihi set point maka inpuls akan dikirim untuk menurunkan suhu tubuh. Mekanisme pengeluaran panas termasuk berkeringat, fasodilatasi atau pelebaran pembuluh darah dan hambatan produksi panas. Darah didistribusi kembali ke pembuluh darah permukaan untuk meningkatkan pengeluaran panas. Jika hipotalamus posterior merasakan suhu tubuh lebih rendah dari set point maka mekanisme konservasi panas bekerja. Vasokonstriksi (penyempitan) pembuluh darah mengurangi aliran darah kekulit dan extremitas. Kompensasi produksi panas distimulasi melalui kontraksi otot volunteer dan getaran atau menggigil pada otot. Bila vasokonstriksi tidak efektif dalam pencegahan tambahan pengeluaran panas, tubuh mulai menggigil. Lesi atau trauma pada hipotalamus atau korda spinalis yang membawa pesan hipotalamus dapat menyebabkan perubahan yang serius pada kontrol suhu.

Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Tubuh

1.    Kecepatan metabolisme basal

Kecepatan metabolisme basal tiap individu berbeda-beda. Hal ini memberi dampak jumlah panas yang diproduksi tubuh menjadi berbeda pula. Sebagaimana disebutkan pada uraian sebelumnya, sangat terkait dengan laju metabolisme.

2.    Rangsangan saraf simpatis

Rangsangan saraf simpatis dapat menyebabkan kecepatan metabolisme menjadi 100% lebih cepat. Disamping itu, rangsangan saraf simpatis dapat mencegah lemak coklat yang tertimbun dalam jaringan untuk dimetabolisme. Hampir seluruh metabolisme lemak coklat adalah produksi panas. Umumnya, rangsangan saraf simpatis ini dipengaruhi stress individu yang menyebabkan peningkatan produksi ephineprin dan norephineprin yang meningkatkan metabolisme.

3.    Hormone pertumbuhan

Hormone pertumbuhan ( growth hormone ) dapat menyebabkan peningkatan kecepatan metabolisme sebesar 15-20%. Akibatnya, produksi panas tubuh juga meningkat.

4.    Hormone tiroid

Fungsi tiroksin adalah meningkatkan aktivitas hampir semua reaksi kimia dalam tubuh sehingga peningkatan kadar tiroksin dapat mempengaruhi laju metabolisme menjadi 50-100% diatas normal.

5.    Hormone kelamin

Hormone kelamin pria dapat meningkatkan kecepatan metabolisme basal kira-kira 10-15% kecepatan normal, menyebabkan peningkatan produksi panas. Pada perempuan, fluktuasi suhu lebih berfariasi dari pada laki-laki karena pengeluaran hormone progesterone pada masa ovulasi meningkatkan suhu tubuh sekitar 0,3-0,6°C di atas suhu basal.

6.    Demam ( peradangan )

Proses peradangan dan demam dapat menyebabkan peningkatan metabolisme sebesar 120% untuk tiap peningkatan suhu 10°C.

7.    Status gizi

Malnutrisi yang cukup lama dapat menurunkan kecepatan metabolisme 20-30%. Hal ini terjadi karena di dalam sel tidak ada zat makanan yang dibutuhkan untuk mengadakan metabolisme. Dengan demikian, orang yang mengalami mal nutrisi mudah mengalami penurunan suhu tubuh (hipotermia). Selain itu, individu dengan lapisan lemak tebal cenderung tidak mudah mengalami hipotermia karena lemak merupakan isolator yang cukup baik, dalam arti lemak menyalurkan panas dengan kecepatan sepertiga kecepatan jaringan yang lain.

8.    Aktifitas

Aktifitas selain merangsang peningkatan laju metabolisme, mengakibatkan gesekan antar komponen otot / organ yang menghasilkan energi termal. Latihan (aktivitas) dapat meningkatkan suhu tubuh hingga 38,3-40,0 °C.

9.    Gangguan organ

Kerusakan organ seperti trauma atau keganasan pada hipotalamus, dapat menyebabkan mekanisme regulasi suhu tubuh mengalami gangguan. Berbagai zat pirogen yang dikeluarkan pada saat terjadi infeksi dapat merangsang peningkatan suhu tubuh. Kelainan kulit berupa jumlah kelenjar keringat yang sedikit juga dapat menyebabkan mekanisme pengaturan suhu tubuh terganggu.

10. Lingkungan

Suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan, artinya panas tubuh dapat hilang atau berkurang akibat lingkungan yang lebih dingin. Begitu juga sebaliknya, lingkungan dapat mempengaruhi suhu tubuh manusia. Perpindahan suhu antara manusia dan lingkungan terjadi sebagian besar melalui kulit.

 

Tipe Demam

1.    Demam Intermiten

Yaitu demam yang tinggi berfluktuasi (dapat naik turun) sampai normal. Tipe demam intermitten biasan terdapat pada penyakit TBC dan malaria.

2.    Demam Remiten

Yaitu demam tinggi berfluktuasi namun tidak mencapai normal. Biasanya terdapat pada penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut oleh karena virus, malaria falcifarum, pneumoni oleh karena kuman mikoplasma.

3.    Demam Kontinu

Yaitu demam dengan berfluktuasi tidak lebih 1 derajat Celcius. Terdapat pada penyakit typus, pneumoni oleh karena kuman pneumokokus.

4.    Demam berulang

Demam yang diselingi dengan fase suhu tubuh normal. Demam tipe ini terdapat pada Limfoma Maligna, demam berdarah dengue (DBD).

5.    Demam dengan bradikardia relative

Yaitu demam yang tidak disertai dengan kenaikan nadi yang sesuai. Terdapat pada demam typus, demam buatan.

 

Gangguan Pada Status Suhu

Kelelahan akibat panas terjadi bila diaphoresis yang banyak mengakibatkan kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan. Disebabkan oleh lingkungan yang terpajan panas. Tanda dan gejala kurang volume cairan adalah hal yang umum selama kelelahan akibat panas, tindakan pertama yaitu memindahkan klien kelingkungan yang lebih dingin serta memperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit.

1.     Hipertermia

Setiap penyakit atau trauma pada hipotalamus dapat mempengaruhi mekanisme pengeluaran panas.

Hipertermia dibagi menjadi dua (2):

  • Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk meningkatkan pengeluaran panas atau menurunkan produksi panas.
  • Hipertermian Malignan adalah kondisi bawaan dimana tidak dapat mengontrol produksi panas, yang terjadi ketika orang yang rentan menggunakan obat-obatan anastetik tertentu.

2.     Hipotermia

Hipotemia adalah pengeluaran panas akibat paparan terus-menerus terhadap dingin mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi panas.

3.     Heatstroke

Heatstroke adalah pajanan yang lama terkena sinar matahari atau lingkungan dengan suhu tinggi yang dapat mempengaruhi mekanisme pengeluaran panas.

pengertian suhu tubuh, apa yang dimaksud suhu lingkungan, struktur dalam jangkrik, struktur tubuh jangkrik, suhu lingkungan hidup manusia
Pengertian Suhu Tubuh | admin | 4.5