Pengertian Nomaden

By On Tuesday, December 31st, 2013 Categories : IPS, Kelas 7, SMP

Nomaden

Pengertian Nomaden

Bangsa Nomaden atau bangsa pengembara, adalah berbagai komunitas masyarakat yang memilih hidup berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lain di padang pasir atau daerah bermusim dingin, daripada menetap di suatu tempat. Masyarakat yang berpindah-pindah tempat tetapi bukan di padang pasir atau daerah bermusim dingin, disebut sebagai kaum gipsi. Banyak kebudayaan dahulunya secara tradisional hidup nomaden, akan tetapi kebiasaan tradisional nomaden tersebut semakin lama semakin berkurang di negara-negara yang telah mengalami industrialisasi.

Terdapat tiga macam kehidupan nomaden, yaitu sebagai pemburu-peramu (hunter-gatherers), penggembala (pastoral nomads), dan pengelana (peripatetic nomads). Berburu-meramu adalah metode bertahan hidup yang paling lama bertahan dalam sejarah manusia, dan para pelakunya berpindah mengikuti musim tumbuhan liar dan hewan buruan. Para penggembala memelihara ternak dan berpindah ke tempat lain bersama piaraannya, agar tidak membuat suatu ladang penggembalaan habis dan tidak bisa diperbaiki lagi. Kaum pengelana umumnya banyak terdapat di negara-negara yang telah mengalami industrialisasi, dan para pelakunya berpindah-pindah tempat untuk menawarkan barang dagangan di mana saja mereka singgah.

Kebiasaan nomaden terdapat di wilayah jazirah Arab, Afrika, suku-suku pedalaman di Indonesia yang bermaksud untuk mencari lahan sumber makanan, beternak, binatang buruan, berladang, dan lain-lain.

Pola Kehidupan Nomaden

Terbatasnya, kemampuan alam untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat menuntut setiap manusia untuk merubah pola kehidupannya. Oleh karena itu, masyarakat pra aksara mulai merubah pola hidup secara nomaden menjadi semi nomaden. Kehidupan semi nomaden adalah pola kehidupan yang berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain, tetapi sudah disertai dengan kehidupan menetap sementara. Hal ini berkaitan dengan kenyataan bahwa mereka sudah mulai mengenal cara-cara mengolah bahan makanan. Pola kehidupan semi nomaden ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:• mereka masih berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain;

  • mereka masih bergantung pada alam;
  • mereka mulai mengenal cara-cara mengolah bahan makanan;
  • mereka telah memiliki tempat tinggal sementara;
  • di samping mengumpulkan bahan makanan dan berburu, mereka mulai menanam berbagai jenis tanaman;
  • sebelum meninggalkan suatu tempat untuk berpindah ke tempat lain, mereka terlebih dahulu menanam berbagai jenis tanaman dan mereka akan kembali ke tempat itu, ketika musin panen tiba;
  • peralatan hidup mereka sudah lebih baik dibandingkan dengan peralatan hidup masyarakat nomaden;
  • di samping terbuat dari batu dan kayu, peralatan itu juga terbuat dari tulang sehingga lebih tajam.

 

Kehidupan sosial, masyarakat semi nomaden setingkat lebih baik dari pada masyarakat nomaden. Jumlah anggota kelompok semakin bertambah besar dan tidak hanya terbatas pada keluarga tertentu. Kenyataan ini menunjukkan bahwa rasa kebersamaan di antara mereka mulai dikembangkan. Rasa kebersamaan ini sangat penting dalam mengembangkan kehidupan yang harmonis, tenang, aman, tentram, dan damai. Nilai-nilai kehidupan, seperti gotong royong, saling membantu, saling mencintai sesama manusia, saling menghargai dan mengjormati telah berkembang pada masyarakat pra aksara. Pada zaman ini, masyarakat diperkirakan telah memelihara anjing. Pada waktu itu, anjing merupakan binatang yang dapat membantu manusia dalam berburu binatang. Di Sulawesi Selatan, di dalam sebuah goa ditemukan sisa-sisa gigi anjing oleh Sarasin bersaudara.

pengertian masyarakat nomaden, pengertian pola hidup nomaden
Pengertian Nomaden | admin | 4.5