Pencipta Periskop

By On Thursday, May 22nd, 2014 Categories : Fisika, IPA, IPA

Morgan Robertson

Pencipta Periskop

Periskop adalah sebuah alat untuk mengamati dari posisi tersembunyi. Dalam bentuk yang paling sederhana, terdiri dari sebuah tabung dan 2 cermin dengan sudut 45 derajat. Bentuk periskop, dengan penambahan dua lensa sederhana, digunakan untuk tujuan pengamatan di parit selama Perang Dunia I. personil militer juga menggunakan periskop di beberapa senjata dan kendaraan lapis baja. periskop yang lebih kompleks, menggunakan prisma dari pada cermin, dan dapat melakukan pembesaran. Secara keseluruhan desain dari periskop kapal selam klasik sangat sederhana. Terdiri dari dua teleskop menunjuk ke satu sama lain. Jika kedua teleskop memiliki pembesaran individu yang berbeda, maka perbedaan antara mereka menyebabkan pembesaran atau pengurangan secara keseluruhan.

Morgan Robertson (30 September 1861 – 24 Maret 1915) adalah pengarang cerita pendek dan novel terkenal Amerika Serikat, dan kemungkinan penemu periskop.

Kini ia terkenal karena novel fiktif pendeknya Futility, terbit pertama kali pada 1898. Cerita ini menonjolkan kapal besar dari Britania Raya bernama Titan, yang diharapkan tak tenggalam sehingga tak membawa cukup sekoci. Pada perjalanan di bulan April, Titan menabrak gunung es dan tenggelam di Atlantik Utara dengan hilangnya hampir tiap orang di kapal.

Kemiripan antara tenggelamnya kapal fiktif Titan dan tenggelamnya kapal betulan RMS Titanic pada 1912 menarik perhatian kini meski ada beberapa perbedaan signifikan: sebagai contoh, Titan terbalik dan tenggelam hampir bersamaan, dan Titan berada pada perjalanan kembali ke-3 dari New York, bukan pelayaran perdananya ke New York. Setelah musibah Titanic, Robertson menerbitkan kembali novel itu sebagai Futility, or the Wreck of the Titan dengan ukuran kapal yang ditambah dari awalnya 45.000 ton ke 75.000 ton, mendekati 66,000 ton pada Titanic.

Pada 1905 buku Robertson The Submarine Destroyer diluncurkan, yang menggambarkan kapal selam yang menggunakan alat yang disebut periskop. Saat cerita ini diterbitkan pertama kali, para pejabat di Holland Submarine Company dikirim k Robertson dan menanyainya apakah ia menganggap gagasan periskop praktis. Sebagai tanggapannya, Robertson menunjukkan pada pejabat itu model yang dinyatakannya telah dipatenkan. Pejabat perusahaan itu begitu terkesan sehingga mereka membeli penemuan itu $50,000.

Pada 1914 (dalam sebuah jilid juga memuat versi Futility yang baru) Robertson memasukkan CerPen berjudul Beyond the Spectrum, yang menggambarkan perang masa depan antara Amerika Serikat dan Jepang, masalah terkenal masa itu. Seoerti The Wreck of the Titan, Beyond the Spectrum melahirkan sejumlah kemiripan dengan peristiwa pada masa depannya. Jepang tak menyatakan perang namun malah meluncurkan serangan diam-diam atas kapal AS dalam perjalanan ke Filipina dan Hawaii; armada serangan yang akan melakukan serangan mendadak ke San Francisco dihentikan oleh pahlawan yang menggunakan senjata dari kapal Jepang yang tertangkap. Judul itu merujuk pada sinar pencari ultraviolet yang digunakan oleh orang Jepang (namun ditemukan orang AS) untuk membutakan para kru AS. Beberapa pembaca telah membandingkan efek sinar pencari itu (kebutaan, panas tinggi, dan kebakaran muka) pada efek bom atom. Meski pernyataan ini bertentangan, pesawat tak berperan dalam CerPen 1914 itu, maupun AS tak menggunakan “bom matahari” atas Jepang, kecuali untuk serangan diam-diam (yang tiap orang dengan pengetahuan tak sempurna atas sejarah militer Jepang bisa memperkirakan), kemiripan novel itu pada serangan Pearl Harbor begitu jauh. Jika begitu, CerPen itu melahirkan kemiripan pada bencana yang dialami Jepang dalam Pertempuran Midway dan proyek Jepang selama PD II untuk membangun “sinar kematian” (ku-go) atau “sinar buta” (ki-go).

Pada 24 Maret 1915, Robertson ditemukan tewas di ruangannya di Alamac Hotel di Atlantic City, New Jersey. Ia berusia 53 tahun. Dipercaya ia meninggal akibat overdosis protiodida.

Periskop banyak digunakan dalam kapal selam. Biasa digunakan oleh driver atau komandan kapal untuk memeriksa situasi mereka tanpa mengabaikan keselamatan kapal. Gundlach menemukan penemuan penting yaitu,periskop yang memiliki atap yang berputar, yang memungkinkan seorang komandan kapal untuk memperoleh pengelihatan 360 derajat tanpa bergerak. Desain ini pertama kali digunakan dalam tangki cahaya Polandia 7-TP (diproduksi 1935-1939)

sejarah periskop, kelebihan periskop, macam macam periskop, jenis periskop, Macam-macam periskop, nyw bokef, makalah tentang indische partij, fungsi periskop wikipedia, sejarah periscope, pendapatan alice ozawa, periskop wikipedia bahasa malaysia, periskop wikipedia bahasa melayu, pengertian da sejarah periskop, macam-macam periskop beserta namanya, bagian dan fungsi dari periskop, kelebihan dan kekurangan periskop, jenis perioskop, fungsi periskop, foto entot anak sma, Cerita/teks inseks yang hot, cara pemeriksaan katalase darah, sejarah singkat periskop
Pencipta Periskop | admin | 4.5