Aliran Jalur Elektron Siklik Dan Non Siklik
May 10, 2013 | Posted by admin under Biologi, Kelas 10, SMA |
Aliran Jalur Elektron Siklik Dan Non Siklik
Jalur elektron siklik dimulai setelah kompleks pigmen fotosistem I menyerap energi matahari. Pada jalur ini, elektron berenergi tinggi (e-) meninggalkan pusat reaksi fotosistem I, tetapi akhirnya elektron itu kembali lagi. Elektron berenergi (e-) meninggalkan fotosistem I (pusat reaksi klorofil a) dan ditangkap oleh akseptor elektron kemudian melewatkannya dalam sistem transpor elektron sebelum kembali ke fotosistem I. Jalur elektron siklik hanya menghasilkan ATP. Namun, sebelum kembali ke fotosintem I, elektron-elektron itu memasuki sistem transpor elektron, yaitu suatu rangkaian protein pembawa yang mengalirkan elektron dari satu protein pembawa ke protein pembawa berikutnya. Ketika elektron melalui protein pembawa ke protein pembawa berikutnya, energi yang akan digunakan untuk membentuk ATP dilepaskan dan disimpan dalam bentuk gradien hidrogen (H+). Saat ion hidrogen ini melalui gradien elektrokimia melalui kompleks ATPsintase, terjadilah pembentukan ATP. ATP terbentuk karena adanya penambahan gugus fosfat pada senyawa ADP yang diatur oleh energi cahaya sehingga prosesnya disebut fotofosforilasi. Pembentukan ATP terjadi melalui rute transpor elektron siklis maka disebut juga fotofosforilasi siklis. Coba amatilah Gambar 1 untuk mempermudah memahami jalur elektron ini.
Oksigen dilepaskan oleh kloroplas sebagai gas oksigen. Sementara itu, ion hidrogen (H+) untuk sementara waktu tinggal di ruang tilakoid. Elektron-elektron berenergi tinggi yang meninggalkan fotosistem II ditangkap oleh akseptor elektron dan mengirimnya ke sistem transpor elektron. Elektron-elektron ini melewati satu pembawa ke pembawa lainnya dan energi untuk pembentukan ATP dikeluarkan dan disimpan dalam bentuk gradien hidrogen (H+). Ketika ion-ion hidrogen melewati gradien elektrokimia serta kompleks sintase ATP, terbentuklah ATP secara kemiosmosis. Sementara itu, elektron-elektron berenergi rendah meninggalkan sistem transpor elektron menuju fotosistem I. Ketika fotosistem I menyerap energi cahaya, elektron-elektron berenergi tinggi meninggalkan pusat reaksi (klorofil a) dan ditangkap oleh akseptor elektron. Selanjutnya, sistem transpor elektron membawa elektron-elektron ini ke NADP+. Setelah itu, NADP+ mengikat ion H+ terjadilah NADPH2.
gambar dan ringkasan jalur pegunungan sirkum pasifik, pengertian transfer elektron siklik dan nonsiklik, arti jalur mediteran, RUMUS aliran muatan, PERSAMAAN MUATAN DARI TURUNAN MASA ELEKTROMUATAN, PENJELASAN TENTANG TRANSPOR ELEKTRON, pengetian fotosistem, pengertian jalur mediteran, pengertian dan fungsi transpor elektron, pegunungan mediterania, non volatil adalah, gambar aliran elektron non siglik, Elektron Spin resonansi, contoh turunan muatan listrik, transfer elektron non siklik
Aliran Jalur Elektron Siklik Dan Non Siklik
gambar dan ringkasan jalur pegunungan sirkum pasifik, pengertian transfer elektron siklik dan nonsiklik, arti jalur mediteran, RUMUS aliran muatan, PERSAMAAN MUATAN DARI TURUNAN MASA ELEKTROMUATAN, PENJELASAN TENTANG TRANSPOR ELEKTRON, pengetian fotosistem, pengertian jalur mediteran, pengertian dan fungsi transpor elektron, pegunungan mediterania, non volatil adalah, gambar aliran elektron non siglik, Elektron Spin resonansi, contoh turunan muatan listrik, transfer elektron non siklikArtikel terkait Aliran Jalur Elektron Siklik Dan Non Siklik